Jumat, 28 Februari 2014

Iced Coffee Float


 
Bahan:
  • 1 sdm kopi ins
  • 2 sdm air panas
  • 250 ml susu cair dingin
  • 3 scoop es krim vanilla
  • Coklat bubuk secukupnya
  • Biskuit coklat
  • Es batu
Cara Membuat Iced Coffee Float:
  1. Larutkan kopi instan dengan air panas
  2. Masukkan susu cair dingin, larutan kopi, 1 scoop es krim dan es batu ke dalam blender
  3. Blender sampai tercampur dan berbuih. Tuang ke dalam gelas, lalu tambahkan 1 scoop es krim lalu taburkan coklat bubuk di atasnya
  4. Sajikan dingin bersama biskuit coklat

Rabu, 26 Februari 2014

Autisme & Penyembuhannya


Banyak yang menganggap bahwa satu-satunya penyebab autis adalah FAKTOR GENETIK sehingga penderitanya dianggap tidak bisa disembuhkan namun bukti-bukti yang sekarang muncul menunjukkan ada peluang untuk penyembuhan karena gangguan itu tidak hanya dipengaruhi oleh faktor genetik melainkan juga dipengaruhi faktor lingkungan.
.

Namun menurut pakarnya, dr. Melly Budiman SpKJ dari Yayasan Autisme Indonesia mengatakan hal itu juga menunjukkan adanya peluang penyembuhan dan perbaikankondisi bagi penyandang autisme. "Autisme memengaruhi otak dan tubuh. Jika gangguan pada tubuh dapat disembuhkan maka itu akan membantu memperbaiki otak pula," katanya dan menambahkan bahwa hal itu didukung pula oleh fakta tentang banyaknya anak autistik yang ”sembuh”. Anak dengan gangguan spektrum autistik (Autistic Spectrum Disorder/ASD) biasanya mengalami gangguan pada saluran pencernaan, sistem kekebalan tubuh, susunan syaraf pusat dan proses detoksifikasi.

Mereka, juga alergi terhadap banyak jenis makanan, keracunan logam berat (Hg,Pb,As,Cd) dan kondisi biokimiawi tubuhnya terganggu. "Bila semua gangguan di tubuhnya dapat disembuhkan, maka otaknya akan bisa lebih berfungsi dengan baik," Yang terpenting dalam hal ini adalah mendeteksi dan mendapat diagnosa gangguan tersebut sedini mungkin. Semakin awal seorang anak terdiagnosa dan mendapat terapi yang tepat, semakin besar kesempatannya untuk kembali ke jalur perkembangan yang normal. Penatalaksanaan komprehensif bagi penyandang autisme meliputi perbaikan tubuh dari dalam (penatalaksanaan biomedis), medikamentosa (obat) bila diperlukan dan tatalaksana non-medis seperti terapi perilaku, wicara, okupasi, integrasi sensoris dan yang lainnya."

Tak ada satu jenis obatpun yang bisa menyembuhkan autisme," Keberhasilan penyembuhan atau perbaikan gangguan autisme tergantung pada banyak faktor seperti berat atau ringannya gangguan pada otak, berat atau ringannya gangguan pada tubuh, kecepatan anak terdiagnosa serta penanganan dini, tepat, terpadu dan intensif."Banyak anak mengalami perkembangan yang luar biasa, namun banyak pula yang tidak berkembang dengan baik," dalam hal ini orang tua penyandang autisme membutuhkan dukungan dari dokter, terapis dan terutama masyarakat supaya bisa tegar menghadapi keadaan anaknya dan tidak berputus asa.
.
"Karena itu masyarakat juga harus lebih memahami apa itu autisme, dan tidak mengolok-olok atau melecehkan individu autistik, tetapi lebih bersikap toleran dan membantu, untuk bersikap empatik terhadap orang tua anak penyandang autisme dan mengerti kesulitan yang mereka hadapi," katanya.Pengelola sekolah hendaknya juga memberi kesempatan pendidikan kepada anak penyandang autisme yang memang layak dan mampu. "Dan pemerintah tentunya harus memberi jaminan dalam bidang kesehatan, pendidikan dan terapi yang terjangkau oleh semua golongan masyarakat."
.
Pandanglah Penderita autis secara Normal
.
"Di Amerika Serikat, sekitar satu dari 166 anak yang lahir tergolong anak autis. Nah, sayangnya pemerintah kita belum punya data jumlah anak autis seluruh Indonesia. Padahal ini diperlukan untuk memandang seberapa urgent hal ini harus mendapat perhatian agar anak autis tidak dimasukkan pada sekolah normal, seperti yang saat ini terjadi,"

Lebih lanjut, faktanya sekolah-sekolah normal ternyata belum mampu menangani anak autis. Cara memasukkan anak autis ke sekolah normal memang memberikan kebanggaan si orangtua bahwa anaknya normal. "Sementara di lain sisi tidak ada kesiapan dari pihak sekolah dalam menangani anak autis termasuk teman-temannya yang kerap memperlakukan si anak autis dengan cara berbeda," Karena itu, perlu penanganan khusus terhadap anak autis. Memang menangani anak autis tidak mudah. Perlu ada kerja sama lebih baik dari guru dan orangtua yang berorientasi pada pengembangan diri dan menjauhkan anak dari bullying.

Orangtua perlu serius menemukan keunggulan anaknya melalui konsep multiple intelligence bahwa kecerdasan bisa beragam. Ada kecerdasan matematis, kinetik, matematis dan verbal. Setiap anak autis memiliki ciri khusus dalam kuantitas dan kualitas yang berbeda. Ini adalah keunggulan anak autis yang harus dikembangkan.

Dengan demikian, tak heran cukup banyak anak yang menunjukkan kemampuan di bidangnya, seperti musik, seni, matematika, komputer, dan menggambar. Sebagian individu autis memiliki kemampuan luar biasa tanpa melalui proses belajar yang disebut savant, seperti mampu menghafal kamus ensiklopedia secara rinci.

"Sayangnya, penanganan anak autis di Indonesia cenderung menekankan pada kekurangan (defisit), bukan pada penggalian dan pengembangan potensi," Padahal, pengembangan potensi dapat digunakan sebagai kompensasi dari defisit yang ada. Karena itu, cara terbaik memahami mereka adalah dengan berusaha mengenali mereka tanpa prasangka tertentu, apalagi membandingkan mereka dengan individu normal ”Selain itu juga harus menggunakan perspektif holistik dan positif, yaitu memandang anak autis sebagai individu yang utuh dan memiliki potensi kreatif,"

Kenali individu autis lebih dalam, hargai keunikan mereka, serta percaya bahwa mereka juga mampu berpikir dan mengembangkan diri, maka kita akan membantu mengembangkan individualitas dan potensi mereka secara optimal. "Kita bisa saksikan individu autis yang sukses seperti Oscar Dompas-autis asal Indonesia yang sekarang menjadi pengusaha sekaligus penulis buku, Jasmine Lee O'Neil-penulis perempuan autis, Donna Williams-perempuan penulis autis".
.
Jadi, kenali penderita Autis dengan cara berbeda. pandanglah bahwa mereka memiliki keunggulan tersendiri.

Pengertian dan Definisi Autisme


Autisme
Autisme berasal dari kata auto yang berarti sendiri. Penyandang Autisme seakan-akan hidup di dunianya sendiri. Istilah Autisme baru diperkenalkan sejak tahun 1943 oleh Leo Kanner, sekalipun kelainan ini sudah ada sejak berabad-abad lampau (Handojo, 2003).

Kartono (2000) berpendapat bahwa Autisme adalah gejala menutup diri sendiri secara total, dan tidak mau berhubungan lagi dengan dunia luar keasyikan ekstrim dengan fikiran dan fantasi sendiri.

Supratiknya (1995) menyebutkan bahwa penyandang autis memiliki ciri-ciri yaitu penderita senang menyendiri dan bersikap dingin sejak kecil atau bayi, misalnya dengan tidak memberikan respon ( tersenyum, dan sebagainya ), bila di ‘liling’, diberi makanan dan sebagainya, serta seperti tidak menaruh perhatian terhadap lingkungan sekitar, tidak mau atau sangat sedikit berbicara, hanya mau mengatakan ya atau tidak, atau ucapan-ucapan lain yang tidak jelas, tidak suka dengan stimuli pendengaran ( mendengarkan suara orang tua pun menangis ), senang melakukan stimulasi diri, memukul-mukul kepala atau gerakan-gerakan aneh lain, kadang-kadang terampil memanipulasikan obyek, namun sulit menangkap.

Kartono (1989) berpendapat bahwa Autisme adalah cara berpikir yang dikendalikan oleh kebutuhan personal atau diri sendiri, menanggapi dunia berdasarkan penglihatan dan harapan sendiri dan menolak realitas, oleh karena itu menurut Faisal Yatim (2003), penyandang akan berbuat semaunya sendiri, baik cara berpikir maupun berperilaku.

Autisme adalah gangguan yang parah pada kemampuan komunikasi yang berkepanjangan yang tampak pada usia tiga tahun pertama, ketidakmampuan berkomunikasi ini diduga mengakibatkan anak penyandang autis menyendiri dan tidak ada respon terhadap orang lain (Sarwindah, 2002).

Yuniar (2002) menambahkan bahwa Autisme adalah gangguan perkembangan yang komplek, mempengaruhi perilaku, dengan akibat kekurangan kemampuan komunikasi, hubungan sosial dan emosional dengan orang lain, sehingga sulit untuk mempunyai ketrampilan dan pengetahuan yang diperlukan sebagai anggota masyarakat. Autisme berlanjut sampai dewasa bila tak dilakukan upaya penyembuhan dan gejala-gejalanya sudah terlihat sebelum usia tiga tahun.

Yuniar (2002) mengatakan bahwa Autisme tidak pandang bulu, penyandangnya tidak tergantung dari ras, suku, strata-ekonomi, strata sosial, tingkat pendidikan, geografis tempat tinggal, maupun jenis makanan. Perbandingan antara laki-laki dan perempuan penyandang Autisme ialah 4 : 1.

Dari keterangan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa Autisme adalah gejala menutup diri sendiri secara total, dan tidak mau berhubungan lagi dengan dunia luar, merupakan gangguan perkembangan yang komplek, mempengaruhi perilaku, dengan akibat kekurangan kemampuan komunikasi, hubungan sosial dan emosional dengan orang lain dan tidak tergantung dari ras, suku, strata-ekonomi, strata sosial, tingkat pendidikan, geografis tempat tinggal, maupun jenis makanan.


Artikel Autisme, Pengertian dan Definisinya pertama kali diterbitkan dunia psikologi pada 13 Desember 2008.


http://www.duniapsikologi.com/

Tips Memilih Kacamata Yang Sesuai Bentuk Wajah


Saat ini, wanita cenderung memilih untuk menggunakan kontak lens daripada kacamata biasa untuk mengatasi mata minus mereka.

Banyak dari kita cenderung berpikir bahwa menggunakan kacamata membuat kita terlihat kutu buku dan tidak cantik. Padahal, dalam dunia fashion, menggunakan kacamata juga dapat menambah kecantikan seseorang.

Aura pintar dan cantik dapat terpancar dari seorang wanita apabila dia menggunakan kacamata yang tepat sesuai dengan jenis wajahnya.

Seiring perkembangan teknologi, kacamata kini menyediakan berbagai pilihan warna bingkai, hingga model lensa mulai dari full-frame sampai hanya separuh. Juga ada perlindungan dari sinar UV (ultra violet).

Pemakaian kacamata yang lebih aman daripada lensa kontak harusnya menjadi poin utama. Kita hanya perlu belajar dari tips memilih kacamata yang serasi untuk masing-masing jenis wajah.

Jenis wajah manusia bermacam-macam, mulai persegi, oval, bulat, segitiga, dan lain-lain. Warna kulit seperti putih, cokelat, dan hitam pun juga mempengaruhi pemilihan kacamata yang cocok untuk anda. Sebuah kacamata yang terlihat sangat cantik untuk seseorang belum tentu cocok juga untuk jenis wajah anda. 


Berikut adalah tips memilih kacamata yang serasi untuk masing-masing jenis wajah:

Wajah Bulat  

Orang yang cenderung mempunyai pipi chubby biasanya mempunyai jenis wajah bulat. Cobalah kacamata dengan frame berbentuk persegi. Pilihlah warna yang cenderung gelap seperti hitam. Warna hijau turquoise juga cocok untuk frame persegi. Kombinasi frame persegi dengan warna hitam atau hijau turquoise akan serasi di pipi chubby anda.

Wajah Persegi  

Orang dengan wajah persegi cenderung merupakan orang yang terlihat tegas. Maka kacamata yang harus dipakai adalah kacamata yang dapat memperkuat kesan tegas tersebut. Cobalah menggunakan kacamata dengan frame berbentuk melengkung. Untuk warna, wajah persegi bisa cocok dengan warna apapun. Mengoleksi beberapa kacamata berbagai warna akan bisa membuat anda tampil serasi dengan busana apapun.

Wajah Segitiga
Bentuk wajah ini sering juga disebut bentuk wajah hati. Pada umumnya, orang dengan bentuk wajah hati ini mempunyai dahi yang cukup lebar, namun kebawah semakin ramping. Bagian dagu mereka terkesan sangat runcing. Anda bisa menggunakan frame berbentuk oval. Kacamata berbentuk oval akan membuat anda tampil cantik. Untuk pilihan warna, anda bisa menggunakan warna apa saja sesuai dengan selera dan busana anda.

Wajah Oval
Bentuk wajah ini didambakan oleh semua orang. Semua jenis kacamata akan cocok dengan jenis wajah oval. Anda bisa mengkoleksi berbagai jenis kacamata dan warna yang disesuaikan dengan busana yang anda kenakan. Tidak masalah!


Sesuai Warna Kulit
Apabila mempunyai warna kulit putih, anda tidak perlu memusingkan pilihan warna kacamata. Semua warna akan cocok dengan kulit anda. Apabila kulit anda kuning, cobalah menggunakan frame hijau, coklat, atau kuning. Warna-warna itu akan membuat anda tampak lebih segar.
Untuk kulit orang Indonesia yang kebanyakan berwarna sawo matang, cobalah warna metalik, hitam, cokelat, hijau tua, atau abu-abu. Terakhir, apabila warna kulit anda cenderung hitam, gunakan warna cerah seperti putih atau abu-abu.

*****

Bagaimana, tips memilih kacamata yang seseuai bentuk wajah di atas cukup sederhana dan mudah untuk dilakukan, bukan? Memilih kacamata yang tepat akan meningkatkan penampilan anda secara keseluruhan.


Jangan pernah lupa untuk menyesuaikannya dengan jenis wajah dan warna kulit yang anda miliki. Silahkan mencoba dan jangan pernah takut untuk meningkatkan penampilan anda dengan cara berkreasi dengan kacamata yang sesuai! Semoga tetap cantik

Penyebab dan Gejala Autisme


Penyebab Autisme – Penyebab yang pasti dari autisme tidak diketahui, yang pasti hal ini bukan disebabkan oleh pola asuh yang salah. Penelitian terbaru menitikberatkan pada kelainan biologis dan neurologis di otak, termasuk ketidakseimbangan biokimia, faktor genetik dan gangguan kekebalan.


Beberapa kasus mungkin berhubungan dengan:
- Infeksi virus (rubella kongenital atau cytomegalic inclusion disease)
- Fenilketonuria (suatu kekurangan enzim yang sifatnya diturunkan)
- Sindroma X yang rapuh (kelainan kromosom).

Gejala Autisme – Untuk memeriksa apakah seorang anak menderita autis atau tidak, digunakan standar internasional tentang autisme. ICD-10 (International Classification of Diseases) 1993 dan DSM-IV (Diagnostic and Statistical Manual) 1994 merumuskan kriteria diagnosis untuk Autisme Infantil yang isinya sama, yang saat ini dipakai di seluruh dunia.


Gangguan kualitatif dalam interaksi sosial yang timbal balik.
Minimal harus ada 2 dari gejala di bawah ini :
1. Tak mampu menjalin interaksi sosial yang cukup memadai : kontak mata sangat kurang, ekspresi muka kurang hidup, gerak gerik kurang tertuju
2. Tidak bisa bermain dengan teman sebaya
3. Tak ada empati (tak dapat merasakan apa yang dirasakan orang lain)
4. Kurang mampu mengadakan hubungan sosial dan emosional yang timbal balik

b. Gangguan kualitatif dalam bidang komunikasi.
Minimal harus ada 1 dari gejala di bawah ini :
1. Perkembangan bicara terlambat atau sama sekali tak berkembang. Anak tidak berusaha untuk berkomunikasi secara non-verbal
2. Bila anak bisa bicara, maka bicaranya tidak dipakai untuk berkomunikasi
3. Sering menggunakan bahasa yang aneh dan diulang-ulang
4. Cara bermain kurang variatif, kurang imajinatif, dan kurang dapat meniru

c. Adanya suatu pola yang dipertahankan dan diulang-ulang dalam perilaku, minat, dan kegiatan.
Minimal harus ada 1 dari gejala di bawah ini :
1. Mempertahankan satu minat atau lebih dengan cara yang sangat khas dan berlebihan
2. Terpaku pada suatu kegiatan yang ritualistik atau rutinitas yang tidak ada gunanya
3. Ada gerakan-gerakan aneh yang khas dan diulang-ulang
4. Seringkali sangat terpukau pada bagian-bagian benda.

Pendapat lain mengatakan bahwa gejala autisme antara lain:
a. Perkembangan terhambat, terutama dalam kelakuan dasar hidup bermasyarakat (misalnya : tersenyum dan berbicara).
b. Bermain sendiri, tidak mau berkumpul dengan anggota keluarga atau orang lain.
c. Lesu dan tidak acuh terhadap orang lain yang mencoba berkomunikasi dengannya.
d. Sedikit atau tidak ada kontak mata.
e. Mengerjakan sesuatu yang rutin tanpa dipikir dan berperangai buruk jika dilarang akan membangkitkan kemarahan.
f. Pada umumnya pertumbuhan jiwa terbelakang (cacat mental).
g. Pada beberapa kasus, anak tersebut mempunyai keahlian tertentu dan sangat pandai, misalnya : menggambar, matematika, musik, melukis (Infokes, 2005).

Selain gejala-gejala seperti yang disebutkan di atas, beberapa sifat lainnya yang biasa ditemukan pada anak autis antara lain :
a. Sulit bergabung dengan anak-anak yang lain
b. Tertawa atau cekikikan tidak pada tempatnya
c. Menghindari kontak mata atau hanya sedikit melakukan kontak mata
d. Menunjukkan ketidakpekaan terhadap nyeri
e. Jarang memainkan permainan khayalan
f. Lebih senang menyendiri, menarik diri dari pergaulan, tidak membentuk hubungan pribadi yang terbuka
g. Memutar benda
h. Terpaku pada benda tertentu, sangat tergantung kepada benda yang sudah dikenalnya dengan baik
i. Secara fisik terlalu aktif atau sama sekali kurang aktif
j. Tidak memberikan respon terhadap cara pengajaran yang normal
k. Tertarik pada hal-hal yang serupa, tidak mau menerima/mengalami perubahan
l. Tidak takut akan bahaya
m. Terpaku pada permainan yang ganjil
n. Ekolalia (mengulang kata-kata atau suku kata)
o. Tidak mau dipeluk
p. Tidak memberikan respon terhadap kata-kata, bersikap seolah-olah tuli
q. Mengalami kesulitan dalam mengungkapkan kebutuhannya melalui kata-kata, lebih senang meminta melalui isyarat tangan atau menunjuk
r. Jengkel/kesal membabi buta, tampak sangat rusuh untuk alasan yang tidak jelas
s. Melakukan gerakan dan ritual tertentu secara berulang (misalnya bergoyang-goyang atau mengepak-ngepakkan lengannya)
t. Anak autis mengalami keterlambatan berbicara, mungkin menggunakan bahasa dengan cara yang aneh atau tidak mampu bahkan tidak mau berbicara sama sekali. Jika seseorang berbicara dengannya, dia akan sulit memahami apa yang dikatakan kepadanya. Anak autis tidak mau menggunakan kata ganti yang normal (terutama menyebut dirinya sebagai kamu, bukan sebagai saya).
u. Pada beberapa kasus ditemukan perilaku agresif atau melukai diri sendiri.
v. Kemampuan motorik kasar/halusnya ganjil, tidak ingin menendang bola tetapi dapat menyusun balok.

Gejala-gejala tersebut bervariasi, bisa ringan maupun berat. Selain itu, perilaku anak autis biasanya berlawanan dengan berbagai keadaan yang terjadi dan tidak sesuai dengan usianya.


 http://cae-indonesia.com/

Selasa, 25 Februari 2014

Tips Memilih Makanan Untuk Anak Autis

Autisme
atau lengkapnya Autistid Spectrum Disosder adalah gangguan dalam fungsi otak yang pada sebagian besar kasus autis penyebabnya melibatkan kombinasi faktor genetik, faktor lingkungan dan perkembangan awal otak. Gejala/ ciri-ciri autis biasanya mulai muncul antara tahun pertama dan kedua kehidupan anak seperti keterlambatan berbicara,, kelainan pada perilaku, interaksi sosial/ kesulitan dalam hal berkomunikasi dengan orang lain dan sibuk sendiri dengan dunianya/ perilakunya.


Anak autis juga memiliki fungsi organ yang berbeda dari orang normal pada umumnya sehingga dalam hal memilih makanan untuk penderita autis tidak boleh sembarangan. Gejala hiperpermeabilitas usus, malabsorbsi, enterocolitis, gangguan detoksifikasi, gastrointestinal dan peradangan usus seperti diare, sembelit dan kembung dan nyeri GI sangat umum terjadi pada penderita autisme. Peradangan usus biasanya disebabkan oleh kepekaan terhadap makanan dan aktivitas bakteri sehat dalam usus. Gangguan pencernaan ini akan berakibat fatal bagi kesehatan penderita karena menyebabkan kekurangan gizi dan gangguan fungsi seluler yang dapat mengganggu fungsi otak dan melemahnya sistem kekebalan tubuh.

Dalam memberikan makanan untuk anak autis, orangtua perlu memperhatikan agar makanan yang dikonsumsi tidak memperparah keadaan sistem pencernaan anak tersebut, akan tetapi kebutuhan gizinya tetap terpenuhi. Selain itu, hal penting yang perlu diperhatikan, anak autis cenderung menyukai satu jenis makanan saja dan tidak suka mengkonsumsi sayur dan buah. Oleh karenanya penggantian pola makan pada anak autis harus dijalankan secara konsisten.


Tips memilih makanan untuk anak autis :
- Hindari bahan makanan dari susu sapi dan olahannya, bahan pengganti : susu kedelai, susu almond, susu kacang hijau.
- Hindari bahan makanan dari gluten dan casein seperti : tepung terigu, mie, oats, bahan pengganti : tepung beras merah, tepung beras, tepung kedelai, tepung spelt, bihun, spageti dari beras, jagung, kwetiau dari beras.
- Hindari tepung maizena atau tepung lainnya sebagai pengental, bahan pengganti : tepung tapioka, tepung kentang, tepung beras.
- Hindari : margarin, bahan pengganti : margarin tak terhidrogenasi.
- Hindari : kacang tanah, almond (beserta produk olahannya), jika alergi, bahan pengganti : pistachio, kacang mete, walnut, pecan, hazelnut, biji wijen, biji bunga matahari, biji labu kuning.
- Hindari : garam, bahan pengganti : gunakan ½ bagian dari jumlah yang tertera di resep.
- Hindari : gula pasir, bahan pengganti : fruktosa (gula buah), madu, sirup beras, molasses, sirup maple, sirup konsentrat bauh-buahan.
- Hindari biskuit dan roti yang dibuat dari bahan susu sapi, terigu, dan zat adiktif, bahan pengganti : tepung beras, makanan yang berbahan susu soya, makanan dari singkong, ubi atau kentang.
- Hindari yang banyak mengandung gula seperti permen, soft drink dan sirup, bahan pengganti : gula merah atau pengganti gula.
- Hindari buah yang mengandung fenol alami seperti buah apel, anggur, melon, strawberi, tomat, plum dan jeruk, ganti dengan buah nanas, sirsak, kiwi dan pepaya.
- Untuk mengurangi dan menyembuhkan peradangan usus, berikan makanan yang kaya akan sifat anti-inflamasi seperti asam lemak omega-3 yang ditemukan dalam minyak ikan seperti ikan salmon, ikan sarden, biji rami dan kenari.
- Untuk mengurangi peradangan usus serta meningkatkan jumlah bakteri usus yang sehat, berikan makanan yang mengandung pra dan probiotic. Probiotik ditemukan dalam makanan fermentasi seperti yoghurt non-susu dan fermentasi minyak ikan cod. Makanan yang mengandung prabiotik juga tinggi serat larut yang bermanfaat seperti pisang, asparagus, kacang-kacangan, bawang putih dan daun bawang.
- Hindari memberikan makanan yang memperburuk gejala fisik, seperti ragi yang akan menyebabkan pertumbuhan bakteri berlebih di usus yang berbahaya bagi pecernaan anak autis.
- Hindari makanan yg berpestisida dan yang mengandung pewarna buatan, penambah rasa, pengawet, cuka dan MSG.




Dengan sistem pencernaan yang sehat, maka daya tahan tubuh anak autis pun dapat optimal dan ini dapat mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak.



sumber : anekatipskesehatan.blogspot.com

Rabu, 19 Februari 2014

5 Manfaat Saat Meminum Air




Air putih memang sangatlah bermanfaat bagi kesehatan. Saat meminum air putih, banyak sekali manfaat yang diberikan sebab air putih dapat menetralisir semua racun dalam tubuh. Selain itu banyak minum air putih juga memberikan kita kesegaran.

Namun waktu meminum air putih dalam waktu yang tepat, menjadi hal yang sangat penting. Minum air putih di pagi hari saat perut masih kosong, juga memiliki manfaat yang sangat baik.

Berikut adalah 5 manfaat saat meminum air sebelum mengkonsumsi apapun di pagi hari.

1. Menyeimbangkan Sistem Limpa
Air di pagi hari bisa membantu menyeimbangkan sistem limpa. Dengan menghidrasi tubuh, bisa memaksimalkan fungsi tubuh Anda dalam seharian, menyeimbangkan cairan tubuh dan mencegah infeksi.

2. Kulit Jadi Berkilau
Karena mengonsumsi air putih bisa membantu kita merontokkan racun di dalam tubuh, maka kulit pun jadi tidak kusam lagi. Bahkan konsumsi air putih setiap pagi setelah bangun tidur bisa membantu membersihkan racun dalam darah sehingga wajah kita bersemu cantik dan berkilau.

3. Melangsingkan Tubuh
Ingin tubuh Anda mudah langsing? Cobalah minum dua gelas air setiap bangun tidur. Rajin minum air di pagi hari bisa meningkatkan metabolisme tubuh sebanyak 24% saat itu juga.

4. Menambah Darah
Saat Anda merasa lemas, pusing dan anemia, ada baiknya minum air dalam jumlah yang cukup. Dengan begitu, kita bisa membantu tubuh membentuk sel darah yang baru dan membantu pembentukan sel otot.

5. Membersihkan Usus
Dengan meminum air dalam keadaan perut kosong, kita membantu memurnikan usus kembali dan membuatnya lebih mudah menyerap nutrisi makanan yang masuk berikutnya.

Nah, kalau sudah membaca berbagai manfaat minum air putih ini, masih berpikir kalau air putih itu tidak enak? Jangan malas minum air putih. Setelah bangun tidur, daripada mengambil remote TV, lebih baik ambil segelas air putih untuk kesehatan Anda.

Terima kasih telah membaca 5 Manfaat Minum Air Putih Saat Perut Kosong. Semoga artikel diatas dapat bermanfaat bagi anda.